TALAS

Talaskeladi, atau seratah (Colocasia esculenta L.) adalah tumbuhan penghasil umbi-umbian yang cukup penting. Tanaman ini berasal dari suku talas-talasan atau Araceae. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak zaman purba, bahkan pada zaman sebelum padi ditanam orang. Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Tiongkok, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua daerah.

Diketahui ada 4 macam talas:

  • Talas pandan: baunya ibarat pandan wangi kalau sudah direbus. Ciri-cirinya, berwarna sedikit ungu, dan pangkal pelepahnya berwarna agak merah.
  • Talas ketan: agak lekat (lengket) seperti ketan saat sudah direbus. Warnanya hijau muda, dan kerap membuat anakan banyak sekali. Talas ketan yang dikenal dengan nama talas bogor atau talas lambao adalah hasil seleksi Balai Penelitian Pertanian di Bogor, yang dulu dikenal dengan nama Algemene Proefstation de Landbouw.
  • Talas banteng: besar umbinya, tetapi sayang, tidak enak rasanya. Talas ini tangkainya warna ungu.
  • Talas lahun anak: talas ini punya banyak anakan, tetapi sayang, kecil-kecil ukurannya.

Talas yang sering dijual di pasar adalah talas pandan dan ketan.

Cara Penananamannya

Penanaman talas hendaknya dilakukan pada permulaan musim hujan saja. Pilihlah tanah yang banyak disinari matahari untuk penanaman. Buatlah lubang sedalam 50 × 50 cm, dengan jarak antar lubang 80 cm. Kemudian, isilah lubang itu dengan pupuk kandang atau sampah dapur, dan timbuni tanah itu. Kemudian tancap bibit talas tersebut dengan perbandingan 2/3 bagian badannya itu tertancap. Kalau tanaman sudah berumur sebulan, sianglah semua rumput yang ada di sekitarnya. Kalau tanaman sudah berumur 2-3 bulan, iris dulu tepian batangnya. Kemudian, timbun lagi dengan tanah. Pastikan, jangan sampai terlalu banyak anakan yang tumbuh. Kalau anakan cuma satu-dua saja, masih boleh untuk persediaan bibit kelak. Pada umur 7-8 bulan, talas baru bisa dipanen. Tanaman dibongkar keseluruhannya, dan umbinya dipotong dari batangnya

Kandungan Nutrisi pada Talas

Di dalam seporsi talas atau sekitar 150 gram yang sudah dimasak, terkandung sekitar 150–200 kalori dan beragam nutrisi penting berikut:

  • 5–7 gram serat
  • 4 gram protein
  • 15 –170 miligram kalsium
  • 450–600 miligram kalium
  • 30–50 miligram magnesium
  • 60–70 miligram fosfor

Tak hanya itu, talas juga diperkaya antioksidan, karbohidrat kompleks, vitamin C, vitamin B, vitamin A, serta zat besi dan tembaga. Aneka nutrisi pada talas tersebut menjadikan talas sebagai salah satu makanan yang berperan penting dalam memelihara kesehatan dan fungsi organ tubuh.

Ragam Manfaat Talas bagi Kesehatan

Berikut adalah manfaat talas yang bisa Anda dapat bila mengonsumsinya dalam jumlah tepat:

1. Menjaga kadar gula tetap normal

Untuk menunjang kesehatan tubuh, kadar gula darah harus dijaga agar tetap stabil. Apabila tidak terkontrol, gula darah yang tinggi tersebut bisa menyebabkan penyakit diabetes.

Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, tubuh membutuhkan asupan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat. Salah satunya adalah talas. Manfaat talas ini didapat karena talas memiliki indeks glikemik yang rendah.

2. Mencegah penyakit jantung

Talas memiliki kandungan serat, kalium, dan antioksidan yang cukup tinggi di dalamnya sehingga berfungsi untuk memastikan agar kadar kolestrol tetap normal. Jika teralu banyak, kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga aliran darah ke organ tubuh tertentu jadi terhambat. Jika pembuluh darah ke jantung yang tersumbat, dapat terjadi penyakit jantung.

Selain itu, kalium di dalam talas juga baik untuk mencegah tekanan darah tinggi. Seperti kita ketahui, tekanan darah tinggi juga berkaitan dengan penyakit jantung.

3. Meningkatkan kekuatan tulang

Tulang juga dapat lebih kuat dengan mengonsumsi talas. Talas ternyata memiliki kandungan kalsium yang terbilang cukup tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan tumbuhan sejenisnya, misalnya singkong. Setiap 100 gram talas mengandung sekitar 150 miligram kalsium.

4. Mengurangi risiko kanker

Paparan radikal bebas tidak hanya mengganggu berbagai fungsi organ tubuh, tapi juga memicu pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan antioksidan untuk menangkal efek radikal bebas yang datang dari berbagai sumber, seperti metabolisme alami tubuh, polusi, dan sinar matahari.

Manfaat talas dipercaya dapat mengurangi risiko kanker karena mengandung antioksidan. Beberapa jenis antioksidan yang terdapat dalam talas adalah polifenol, vitamin C, dan vitamin E.

5. Membantu menjaga berat badan

Serat dan karbohidrat dalam talas membutuhkan waktu yang lebih lambat untuk dicerna. Hal ini membuat talas dapat memberikan efek kenyang lebih lama. Ketika Anda merasa kenyang, maka dorongan untuk ngemil atau mengonsumsi makanan berkalori tinggi juga akan berkurang.

Oleh karena itu, talas dianggap bermanfaat untuk menjaga berat badan. Namun perlu diingat, untuk menjaga berat badan tetap ideal, diperlukan juga pola makan yang sehat dan olahraga yang rutin.

Selain beragam manfaat talas di atas, talas juga baik untuk menjaga pencernaan agar tetap sehat. Hal ini tidak terlepas dari kandungan serat di dalamnya.

Meskipun talas baik untuk kesehatan, sebelum mengonsumsinya, pastikan talas sudah dicuci hingga bersih dan dimasak hingga benar-benar matang. Jika talas yang Anda konsumsi masih kotor atau kurang matang, Anda justru berisiko mengalami keracunan atau infeksi. Satu hal lagi yang perlu Anda ingat, konsumsilah talas dalam batas wajar.

https://id.wikipedia.org/wiki/Talas

https://www.alodokter.com/mari-ketahui-segudang-manfaat-talas-bagi-kesehatan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top